Psikolog klinis dewasa, Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi, mengatakan, saat naksir sahabat ada dua pilihan yang harus Anda putuskan, mengutarakan perasaan secara langsung atau menyembunyikannya. "Pilihannya mau terus bertanya-tanya dia punya perasaan yang sama atau mau menerima konsekuensi bahwa ada kemungkinan ditolak dan berhasil," tutur Wulan saat berbincang dengan wolipop di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Sebelum katakan cinta dengan sahabat sendiri, coba yakinkan dulu perasaan Anda. Apa benar cinta atau hanya nyaman dan butuh pria lain di samping Anda? Kemudian cari tahu apa sahabat juga mempunyai perasaan yang sama dengan Anda. Tidak lupa mempertimbangkan risiko bila ditolak, seperti hubungan menjadi renggang atau terjadi perubahan antara Anda dan sahabat.
Jika sudah yakin ingin mengungkapkan perasaan cinta yang selama ini terpendam berarti Anda siap dengan konsekuensi ditolak. Psikolog 29 tahun itu menyarankan agar menyiapkan diri bila pernyataan cinta Anda ternyata ditolak oleh sahabat.
Psikolog Ratih Ibrahim juga sependapat untuk berani memberi 'sinyal-sinyal' agar perasaan Anda tersampaikan. Meski risiko ditolak mungkin ada, namun tak ada salahnya mencoba segala kemungkinan. Ingat, kemungkinan ditolak tersebut sama besarnya dengan peluang diterima.
"Rasanya tidak ada salahnya jika kamu bersikap lebih terbuka untuk memberikan sinyal “lampu hijau” ke dia. Jika diperlukan, apabila dia tidak peka dengan sinyal yang sudah kamu beri, kamu pun boleh mengungkapkan secara langsung perasaan kamu. Memang ada kemungkinan jika dia menolak dan akhirnya hubungan kalian menjadi lebih renggang. Peluangnya 50:50. Jadi menurut saya tidak perlu ditakuti," ujar Ratih.
Meminimalisir perasaan sakit hati bisa mempengaruhi sikap Anda kepada sahabat. Setelah siap, ganti tujuan 'menembak' sahabat menjadi 'katakan cinta' saja. Yakinkan diri bahwa Anda hanya ingin mengungkapkan cinta bukan berharap bisa berpacaran dengannya. Keyakinan seperti ini membuat Anda tidak berharap terlalu tinggi. Anggap saja Anda sedang menjalankan misi dan targetnya ditolak.
"Jadi ekspektasinya diturunin sedikit. Goal-nya bukan pacaran tapi mengutarakan perasaan, targetnya ditolak. Jadi lebih siap, kalau diterima itu bonus," saran psikolog Wulan.
Dari sahabat jadi cinta sudah bukan hal yang aneh sekarang ini. Namun ketika Anda sendiri yang mengalaminya, tentu ada dilema yang berkecamuk di hati. Bisa-bisa karena salah menangkap sinyal, persahabatan pun berakhir.
Tag :
Tentang Cinta
0 Komentar untuk "Ke'bimbang'an Ketika Menyukai Sahabat Sendiri"
Komen datang masuk angin hilang !