Setelah bercerai dengan suami hidupku terasa sepi. Kuakui aku masih rindu dan mencintai mantan suamiku. Salahkah jika aku kembali ke mantan suami?
Aku dan suamiku, mas Agus (samaran) akhirnya bercerai setelah aku berhasil membuktikan perselingkuhannya. Dengan mata kepala sendiri kulihat mas Agus sedang bermesraan dengan seorang wanita di sebuah rumah kos.
Sejujurnya aku masih sangat mencintainya karena sebelum menikah kami sempat pacaran dua tahun. Kami juga sudah memiliki seorang anak. Tapi perselingkuhan yang dia lakukan sungguh membuatku sakit hati dan kuputuska untuk bercerai saja.
Hampir dua tahun aku berpisah dengan mas Agus, jangankan bertemu mendengar kabarnya saja tidak pernah. Anak ikut denganku, terakhir kudengar mas Agus pindah ke Kalimantan dan kerja di sana.
Harus aku akui aku rindu dengan masa-masa kami bersama dulu, bagiku Agus bukan sekedar teman hidup tapi sudah menjadi bagian dari kehidupanku. Aku rindu dengan kebersamaan kami dahulu.
Sekitar bulan lalu aku kaget ketika tiba-tiba mas Agus muncul di depan rumahku. Entahlah rasa rindu itu membuatku tersipu dan malu-malu ketika berbincang dengannya. Mas Agus terlihat kurusan dan dia mengaku belum menikah lagi sejak kami bercerai. Di Kalimantan dia kerja di lapangan membuat kulitnya menghitam dan kurang terawat. Aku iba melihat kondisinya. Rasanya aku ingin kembali kepadanya dan mengurusnya seperti dulu.
“Aku selalu memikirkan diri kita”, ujar mas Agus kepadaku.
Dia memilih ke Kalimantan karena ingin melupakan masa lalunya denganku. “Tapi aku sulit untuk tidak memikirkan kamu”, lanjutnya yang membuatku tersipu. Rasa iba dan kasihan bercampur dengan mungkin sedikit cinta membuatku terharu. Tapi sayang perasaan itu tidak dapat mengubah kenyataan bahwa kami bukan siapa-siapa lagi sekarang. Rasa sakit itu seperti jarum yang menusuk hatiku, muncul di sela-sela rasa sayangku kepadanya.
Begitu dendam dan marahnyakah aku? mungkin benar kata pepatah, Lelaki bisa menahan marahnya tapi tidak mampu menghilangkan rindunya meskipun sedetik tapi wanita mampu menahan rindunya sampai kapanpun tapi tidak akan sanggup menghilangkan amarahnya walau sedetik.
Mas Agus berterus terang ingin kembali kepadaku, meski belum kuiyakan tapi kami semakin sering bertemu. Dia mengaku cuti dari pekerjaannya selama dua bulan, jadi selama dua bulan ini kami sering bertemu. Setiap malam minggu mas Agus pasti datang ke rumahku, ngobrol di rumah atau mengajakku jalan-jalan. Dia terlihat sangat bahagia jika berjalan bersamaku.
Hubungan kami semakin akrab, bahkan obrolan kami sudah menyerempet ke hal-hal sensitif, kami lupa kalau bukan suami istri lagi sampai suatu hari kami melakukan hubungan intim. Sekian tahun bercerai dengannya malam itu aku kembali dijamah olehnya. Kami sempat menyesal karena tahu kami bukan pasangan sah lagi, tapi di malam-malam berikutnya kami mengulanginya lagi. Sepertinya kami ingin menumpahkan dua tahun yang hilang dari kami dengan terus bersama-sama.
Terus terang sekarang aku bingung, kuakui aku merasa bahagia bersamanya dan menginginkan dia kembali menjadi milikki tapi bukankah itu berarti aku menjilat kembali ludahku. Aku mohon pendapat dari teman-teman pembaca, haruskah aku kembali ke mantan suami?
**
Tag :
Tentang Cinta
0 Komentar untuk "Salahkah Aku Kembali Ke Mantan Suami?"
Komen datang masuk angin hilang !